Wednesday, October 12, 2011

Bandara Syamsuddin Noor Gelar Latihan Dirgantara Rahardja

Petugas melakukan pengamanan area sekitar pesawat saat simulasi penanggulangan gawat darurat terhadap sebuah pesawat yang dibajak di bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Rabu (12/10). Simulasi penanggulangan gawat darurat dengan skenario bandara mengalami ancaman digelar PT. Angkasa Pura I sebagai pengujian program Airport Emergency Plan. (Foto: ANTARA/Herry Murdy Hermawan/ama/ed/11)

12 Oktober 2011, Banjarbaru (Banjarmasin Post): Suasana di Bandara Syamsuddin Noor tiba-tiba saja diliputi kepanikan. Asap hitam membumbung tinggi disertai dengan api yang menyeruak dari bangkai pesawat Barito 610 yang tergelincir di Bandara setempat.

Puluhan penumpang berlarian keluar dari pesawat yang terbakar. Regu penyelamat dari Bandara Syamsuddin Noor pun bergerak cepat melakukan pertolongan kepada para penumpang demikian pula regu pemadam bandara .

Demikian bagian dari skenario latihan Dirgantara Rahardja yang ke 63 yang digelar di Bandara Syamsuddin Noor.

GM PT Angkasa Pura 1, Gerrit Malenzun mengatakan, latihan ini dilakukan untuk menguji kesiapan komando, koordinasi dan komunikasi dengan seluruh jajaran pengamanan dalam situasi darurat.

"Bandara kita terus mengalami peningkatan penerbangan. Karena itu, kita harus juga mempersiapkan kesiapan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi," ungkapnya.

Seorang petugas mengamankan area sekitar pesawat. (Foto: ANTARA/Herry Murdy Hermawan/ama/ed/11)

Latihan Dirgantara Rahardja ini disaksikan ratusan warga masyarakat yang menyaksikan dari luar pagar Bandara Syamsuddin Noor. Hadir Wakil Gubernur Kalsel, H Rudy Resnawan, Danlanud Sjamsudin Noor Letkol Pnb M Mukhson.

Selain melakukan simulasi situasi darurat ancaman bom serta gangguan teknis terhadap pesawat, juga dilakukan latihan pengungkapan narkoba yang dikirim melalui bandara Syamsuddin Noor. Petugas juga menyimulasikan membekuk teroris yang berada di pesawat.

TNI Gelar Simulasi Penyelamatan Korban Pesawat

Dua petugas mendekati pesawat untuk melakukan pemadaman api saat simulasi penanggulangan gawat darurat terhadap sebuah pesawat yang dibajak di bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Rabu (12/10). (Foto: ANTARA/Herry Murdy Hermawan/ama/ed/11)

TNI Angkatan Udara (AU) menggelar simulasi penyelamatan korban pesawat Hercules di "Taxy Way" Lapangan Udara TNI AU Abdurachman Saleh, Kabupaten Malang, Rabu.

Dalam simulasi itu, Hercules yang berpenumpang 40 orang mengalami kerusakan mesin hingga terbakar, kemudian melakukan pendaratan darurat di Taxy Way, dan tercatat 5 penumpang tewas, 6 luka berat serta sisanya selamat.

"Kita juga melakukan penyelamatan korban secara cepat kepada 10 orang, dan langsung kita bawa ke Jakarta karena membutuhkan perawatan secepatnya," kata Komandan Latihan Medik Udara, Letkol Kes dr Budi Satriyo Sp KFR.

Budi mengatakan, simulasi ini bertujuan memadukan personel kesehatan, di rumah sakit TNI AU Lanud Iswahyudi Madiun, Lanud Abdulrachman Saleh Malang serta Lanud Surabaya.

"Kita juga melibatkan Korpaskhas, siswa kedokteran penerbangan, siswa perawat udara serta lembaga kesehatan penerbangan ruang angkasa, Sariyanto di Jakarta," katanya.

Selain itu, Budi menuturkan juga melibatkan sejumlah pesawat udara dari Skadron Udara 32, Skadron Udara 4 serta dari pangkalan lainnya.

"Saat tiba di Taxy Wat, korban langsung kita pilah, untuk yang meninggal kita bawa ke tenda hitam, yang luka (gawat darurat) ke tenda merah, luka ringan ke tenda hijau serta yang gawat tapi tidak darurat masuk ke tenda putih terlebih dahulu," katanya.

Budi menuturkan, dengan adanya latihan penyelamatan korban, diharapkan personel prajurit TNI AU semakin profesional.

"Latihan ini untuk meningkatkan profesionalisme anggota, dan memantapkan tugas serta peran prajurit dalam mendukung kesiapan operasional TNI AU khususnya dan TNI umumnya," katanta.

Budi mengatakan, kegiatan simulasi ini akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan, hingga seluruh kemampuan dan keterampilan yang dimiliki prajurit TNI AU bisa diaplikasikan di lapangan, sehingga ketika menghadapi kejadian yang sebenarnya tidak akan kaku.

Sumber: Banjarmasin Post/ANTARA Jatim

No comments:

Post a Comment