Monday, October 10, 2011

Kasad: TNI Ingin Perbaiki Alutsista

Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo memberikan keterangan pers kepada wartawan usai membuka kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-87 di Lapangan Sepak Bola Kampung Linggang Amir, Kecamatan Linggang Bigung, Kutai Barat, Kalimantan Timur, Senin. (Foto: Novi Abdi/ANTARA News Kaltim)

10 Oktober 2011, Kutai Barat (ANTARA News Kaltim): Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, kenaikan anggaran TNI akan difokuskan untuk membenahi dan memperbaki alat utama sistem persenjataan.

"Kami ingin berbenah dan ingin lebih modern, tentu saja," katanya di Lapangan Sepak Bola Kampung Linggang Amir, Kecamatan Linggang Bigung, Kutai Barat, Kalimantan Timur, Senin.

Kasad hadir di Linggang Amir untuk membuka resmi kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-87 di Kutai Barat.

TNI, katanya, menyambut baik rencana kenaikan anggaran Kementerian Pertahanan, khususnya TNI, sebesar 35 persen atau sekitar Rp6 triliun.

Menurut Kasad, TNI sudah lama merencanakan untuk mengganti, memperbaiki, hingga mempermodern alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Kenaikan anggaran untuk sistem pertahanan tersebut memang sudah lama dinantikan TNI. "Ya kami ingin membangun peralatan agar lebih maksimal menjaga dan membela, mempertahankan negara ini," tegas Kasad.

Menurut Kasad, saat ini TNI tetap berusaha memaksimalkan apa yang sudah dimiliki, baik dengan pemeliharaan ataupun modifikasi, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

Senada dengan Kasad, Kepala Penerangan Kodam VI/Mulawarman, Kolonel Kavaleri Prantara, mengatakan, Kodam VI/Mulawarman akan merenovasi panser BT-50 agar tetap bisa dipakai dalam berbagai medan tugas.

Panser-panser itu, katanya, kemudian disebut retrovit (renovasi dan vitalisasi) BT-50. Sebagian panser-panser ini sudah berumur lebih 30 tahun.

Dengan renovasi tersebut, katanya, panser-panser tersebut tetap bisa dimanfaatkan untuk melaksanakan tugas-tugas tentara mengawal Tanah Air.

"Kalaupun tidak dipakai lagi oleh TNI, bisa dialihkan untuk kesatuan lain. Atau tidak lagi untuk tugas tempur, tapi untuk pengendalian massa," papar Kolonel Kavaleri Prantara.

TMMD di Kutai Barat akan berlangsung selama 21 hari sejak Senin (10/10). Kegiatan tersebut diikuti satu kompi pasukan atau 150 personel dari berbagai batalyon di lingkungan Korem 091 Aji Surya Natakesuma (ASN) dengan dipimpin Letkol Inf Zulkifli, Komandan Kodim 0912 Kutai Barat.

Sumber: ANTARA News Kaltim

No comments:

Post a Comment