Monday, September 19, 2011

Pemerintah akan Membeli MBT dan Menambah Tank Amfibi BMP3F

19 September 2011

Tank amfibi BMP-3F Marinir TNI (photo : Kaskus Militer)

Pemerintah kembali membeli Sukhoi dan F16 untuk memperkuat alutsista

JAKARTA. Pemerintah terus memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) tanah air. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mendatangkan pesawat tempur buatan Rusia yaitu Sukhoi.

"Setidaknya kami akan mendatangkan satu skuadron Sukhoi," ungkap Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoto seusai rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (19/9).

Satu skuadron tersebut terdiri dari 16 pesawat Sukhoi baru jenis Su27. Selain pesawat Sukhoi, pesawat tempur yang bakal didatangkan kembali yakni pesawat F16 buatan Amerika Serikat (AS).

Purnomo menegaskan pembelian pesawat tempur mutakhir tersebut merupakan rangkaian program modernisasi alutsista 2010 sampai 2014. Pemerintah sudah menetapkan alokasi anggaran mencapai Rp 99 triliun yang terdiri dari Rp 32,5 triliun untuk pemeliharaan dan perawatan (harwat)dan sisanya Rp66,5 triliun untuk belanja modal alutsista.

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menambahkan beberapa persenjataan yang bakal dibeli di antaranya main battle tank. "Ini tank-tank utama yang mempunyai kaliber 120 mm," katanya.

Pemerintah juga bakal menambah jumlah tank amphibi serta sejumlah kapal perang untuk memperkuat TNI Angkatan Laut. "Kita juga mempersiapkan untuk membeli kapal pengganti Dewa Ruci karena sudah tua. Diganti dengan kapal kelas yang sama tetapi lebih besar," katanya.

(Kontan)

Baca Juga :

TNI AL segera tambah tank amfibi BMP-3F
19 September 2011

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Marsetio mengatakan bahwa TNI Angkatan Laut segera menambah armada tempurnya yakni tank amfibi BMP-3F dari Rusia hingga menjadi satu batalyon.

"Akan segera kita tambah armadanya hingga menjadi satu kekuatan penuh, sekitar 54 unit," katanya ketika dikonfirmasi ANTARA usai membuka Lomba Pembinaan Satuan Korps Marinir di Markas Komando Brigif-2 Marinir di Cilandak, Jakarta, Senin.

Laksamana Madya Marsetio mengemukakan penambahan tank BMP-3F itu akan dilakukan secara bertahap sesuai rencana srategis TNI Angkatan Laut hingga 2024 dalam kerangka pembangunan kekuatan pokok minimum.

"Tentu kita lakukan bertahap pengadaannya, sesuai rencana strategis TNI Angkatan Laut," katanya.

Wakasal menuturkan Korps Marinir merupakan salah satu komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) selain kapal perang, pesawat udara dan pangkalan TNI Angkatan Laut."Karena itu, Korps Marinir juga memerlukan perkuatan baik dari segi personel maupun persenjataan," katanya.

"Pembinaan SDM terus dilakukan baik secara fisik maupun jasmani. Persenjataannya pun perlu terus ditingkatkan. Sehingga prajurit-prajurit marinir siap ditempatkan di mana pun, dalam waktu relatif singkat dalam kondisi apapun," ujar Marsetio.

Korps Marinir Indonesia telah mengoperasikan 17 unit tank amfibi BMP-3F dari Rusia sejak 11 Desember 2010. Kendaraan tempur infantri itu bahkan ikut dikerahkan pada operasi pembebasan kapal MV Sinar Kudus di Somalia pada April 2011. BMP-3F merupakan ranpur terkuat yang dimiliki angkatan bersenjata Indonesia dibandingkan PT-76 dan BVP-2 bahkan lebih mematikan dari tank yang dimiliki Angkatan Darat.

Semula Indonesia pada tahap pertama akan membeli 20 unit tank amfibi BMP-3F dengan anggaran Rp445 miliar pada 2009. Namun karena penyusutan nilai kurs rupiah maka dengan anggaran sebesar itu, Indonesia baru bisa membeli 17 unit(R018/A011)

(Antara)

No comments:

Post a Comment