14 Januari 2012
Perangkat ACMI yang berfungsi untuk memonitor pergerakan pesawat secara real time dan merekamnya.(photo : Kompas)
Jurnas.com PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono didampingi beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Sabtu (14/1), meninjau fasilitas latihan Air Combat Manuevering instrumentation(ACMI) di Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur.
Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Iswahyudi, Mayor Sus Sutrisno, menjelaskan, ACMI adalah seperangkat peralatan elektronik yang terintegrasi dengan pesawat udara yang berfungsi untuk memonitor pergerakan pesawat secara real time dan merekamnya untuk keperluan debriefing.
Sarana latihan ACMI, menurut Sutrisno, diperuntukkan khusus bagi penerbang tempur. Presiden SBY sempat menyaksikan simulasi hasil rekaman pesawat tempur F-16 Fighting Falcon saat melaksanakan latihan air to air.
Menurut Sutrisno, ACMI ini juga dapat digunakan untuk memonitor pesawat F-5/Tiger dan Hawk 109/209 yang sedang melaksanakan operasi udara.
Perangkat ACMI pada pesawat F-5 E Tiger milik TNI AU (photo : Putra Mandira)
Ia menjelaskan sarana latihan ACMI juga dimaksudkan untuk mempersiapkan kedatangan alutsista (alat utama sistem persenjataan) yang baru baik T-50 Golden Eagle sebagai pengganti pesawat Hawk MK-53 maupun 24 pesawat F-16 Fighting Falcon dari Amerika Serikat. "Dengan adanya sarana tersebut diharapkan dapat meningkatkan pprofesionalisme para penerbang sehingga dapat terwujud zero accident," katanya.
Selain itu, para penerbang tempur Lanud Iswahyudi Madiun akan semakin terarah dalam meningkatkan kemampuan tempur udara. Melalui ACMI, seorang penerbang tempur akan dapat memonitor pelaksanaan latihan terbangnya dalam berbagai formasi, baik secara real time maupun dalam bentuk rekaman untuk debriefing.
Ikut serta mendampingi Presiden, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal TNI Imam Sufaat, Pangkoopsau II, Marsekal Muda TNI Ismono Wijayanto serta para pejabat Lanud Iswahyudi Madiun.
No comments:
Post a Comment