Tongkrongan dan desainnya rada seram, desain body pun cenderung bersudut tegak dengan lambung berbentuk huruf V. Inilah Caspir, kendaraan angkut pasukan penanggulangan teror (Gultor) satuan anti teror Kopassus.
Inilah salah satu kendaraan angkut pasukan milik Kopassus yang khusus didatangkan untuk memberikan perlindungan maksimum hantaman ranjau. Kendaraan lapis baja ini dapat menahan ranjau. Bagian samping Casspir dirancang mampu menahan ledakan bom setara dengan 14 kilogram TNT. Dan bagian bawah mampu menahan bom seberat 21 kilogram. Casspir juga dapat meredam hantaman peluru kaliber 5,56 milimeter dan 7,62 milimeter. Kabinnya berdaya muat 12 personel bersenjata lengkap. Untuk mempermudah mobilitas, pintu dioperasikan dengan tenaga angin.
Untuk mendukung mobilitasnya, kendaraan ini menggunakan axle yang sama seperti Unimog. Konstruksinya berupa single reduction hypoid drive axle dengan diff lock AL 3/2,5 yang sudah teruji kehandalannya merambah medan berat off-road.
Untuk engine powernya, kendaraan ini menggunakan Diesel 6 silinder 4 valve type OM352A buatan Mercedes-Benz yang juga sama persis seperti yang digunakan Unimog. Guna menambah performa engine juga dilengkapi dengan turbo charger.
Caspir pertama kali dikembangkan oleh Afrika Selatan saat pecah perang saudara, kendaraan ini dibuat guna mencegah personelnya terkena hantaman ranjau yang banyak tersebar di wilayah konflik bersenjata.
Hingga saat ini sudah ada 2000 unit Casspire yang operasional dibeberapa negara, termasuk Indonesia.
Ruang kabin dirancang untuk mampu mengangkut 12 personel bersenjata lengkap. Selain mampu menahan ledakan ranjau, kendaraan ini juga mampu menahan hantaman peluru kaliber 5,56mm dan 7,62.
Untuk mempermudah mobilitas personil keluar masuk kendaraan, pintu dioperasikan secara pneumatic (bantuan tenaga angin). Selain itu persenjataan yang mampu diangkutnya juga sangat fleksibel, jenisnya mampu disesuaikan dengan keinginan penggunanya.
Saat ini hanya TNI AD dari satuan khusus anti teror Kopassus yang menggunakan kendaraan anti ranjau buatan Afrika Selatan ini, diharapkan kedepannya bakal ada tambahan untuk satuan-satuan TNI lainnya
No comments:
Post a Comment