Hovercraft adalah suatu kendaraan yang berjalan diatas bantalan udara (air cushion). Bantalan udara tersebut ditimbulkan dengan cara meniupkan udara ke ruang bawah hovercraft (plenum chamber) melalui skir (sekat yang lentur) sehingga tekanan udara didalam plenum chamber lebih tinggi daripada tekanan udara luar sehingga timbul gaya angkat. Untuk menggerakkan hovercraft, digunakan gaya dorong yang diperoleh dari propeller seperti pada pesawat udara. Gambar 1 berikut, menunjukkan prinsip kerja hovercraft. Gaya angkat hovercraft bekerja pada penampang yang luas, sehingga tekanan terhadap tanah atau air (ground pressure) yang ditimbulkan tidak besar. Dengan demikian kendaraan ini dapat berjalan diatas lumpur, air maupun daratan dengan membawa beban yang cukup berat. Karena tidak adanya kontak langsung antara hovercraft dan daratan (air), maka hambatan yang terjadi kecil sehingga hovercraft dapat melaju dengan kecepatan tinggi.
Melihat kemampuan teknisnya, penggunaan hovercraft dapat memberikan beberapa keuntungan. Kendaraan ini hampir tidak terpengaruh oleh kondisi tanah (air) dibawahnya, seperti perairan dangkal, laut berkarang dan perairan berarus deras dapat dilintasi dengan mudah. Hovercraft dapat melintasi rintangan keras sampai setinggi 0,5 m atau lebih tanpa kesulitan berarti. Hovercraft dengan sifat amfibinya maka tidak diperlukan prasana pelabuhan khusus atau dapat mendarat dimana saja sebagai contoh di pantai.
Semenjak 1988, Rusia telah memiliki Hovercraft militer yang cukup menarik perhatian US. Mungkin memang tidak ada teknologi baru dari Hovercraft ini, namun ukurannya yang sangat besar-lah yang membuatnya menjadi begitu istimewa. Hovercraft ini disebut “Zubr”, dan sampai saat ini Zubr dikabarkan masih tetap memegang rekor sebagai Hovercrat militer terbesar di dunia.
Dengan berat 621 ton, Zubr mampu membawa muatan dua kali lebih banyak di banding kendaraan sejenis yang dimiliki oleh angkatan laut Amerika Serikat. Dengan daya angkut seperti itu, Zubr dapat membawa beberapa tank dan kendaraan tempur lainnya dalam satu kali angkut, bahkan masih ada cukup ruang untuk membawa peluncur missil serta berbagai peralatan berat lainnya.
Ke-tiga kipas raksasa yang ada di punggungnya membuat Zubr mampu dipacu hingga kecepatan 60 knot. Zubr mampu mengambil muatan dari kapal induk yang terletak 300 mil dari bibir pantai, dan membawa muatan-muatan tersebut langsung ke daratan dalam waktu singkat. Tidak hanya itu, Zubr juga diperlengkapi dengan persenjataan berat yang membuatnya mampu menembus garis pantai musuh dengan mudah.
No comments:
Post a Comment