Searcher MkII. (Foto: nosint)
12 Februari 2012, Senayan: Anggota Komisi I DPR Teguh Juwarno menegaskan sebagian besar anggota Komisi I akan tetap menolak pengadaan pesawat tanpa awak buatan Israel, meski hal itu dibeli lewat negara ketiga. Pernyataan Teguh ini terkait dengan informasi bahwa pesawat tanpa awak yang dipesan pemerintah tersebut akan tiba tahun ini.
"Kalau pun benar ternyata pesawat tanpa awak yang dipesan itu datang tahun ini, ya bisa saja kita tolak. Kita banyak memiliki alasan dan argumen, kenapa DPR tetap menolak pesawat buatan Israel tersebut," ujar Teguh Juwarno usai menghadiri sebuah diskusi di warung daun Jakarta, akhir pekan ini.
Sebelumnya Wamenhan Syafrie Syamsuddin, disela-sela workshop internasional Kemhan RI dengan Departemen Pertahanan Amerika Serikat, di kantor Kemhan, Kamis (9/2) mengatakan, pemesanan pembelian pesawat intai Israel buatan Israel Aerospace Industries (IAI) itu dilakukan dengan sistem pemesanan melalui perusahaan asal Filipina, Kital Philippine Corporation (KPC), yang dilakukan sejak 2006 lalu.
Pesawat intai dengan tehnologi borderless atau tidak ada batas teritorialnya itu sesuai kontrak pemesanan akan datang tahun ini.
Teguh pun melanjutkan, bahwa dalam pengadaan pesawat tanpa awak dari Israel lewat negara Philipina yang dilakukan Kemenhan itu, tidak sesuai dengan prosedur sebagai mana mustinya.
"DPR periode lalu tidak pernah menyetujui alokasi anggaran untuk belanja alutsista tersebut. Sehingga dalam kasus ini, patut dipertanyakan, pemerintah menggunakan anggaran dari mana untuk membeli pesawat yang dikabarkan akan tiba ditanah air tahun ini," tegas Sekretaris F PAN ini.
Sumber: Jurnal Parlemen
No comments:
Post a Comment