MBT Leopard 2 SAF. (Photo: Chouw Feng Run)
22 Februari 2012, Semarang: Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan, Indonesia membutuhkan main battle tank atau tank berat seperti Leopard yang direncanakan akan dibeli dari Belanda.
"Kami percaya, negara yang kuat harus memiliki sistem pertahanan yang kuat. Di negara maju mana pun, ketika ekonomi membaik, sistem pertahanannya pasti meningkat," kata Purnomo di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/2/2012).
Sebelumnya, tank Leopard itu menuai kontroversi dan penolakan dari sejumlah kalangan, termasuk dari parleman Belanda sendiri. Sejumlah kalangan menilai Leopard tidak cocok untuk kontur geografis Indonesia.
Namun, Purnomo menekankan, Indonesia membutuhkan tank berat, karena yang dimiliki Indonesia selama ini hanya tank ringan seperti Scorpion dan AMX 13.
Dia juga menyebutkan, Malaysia sudah memiliki tank berat yang ditempatkan di sepanjang perbatasan dengan Kalimantan. Sebagai perbandingan, tank berat seperti Leopard memiliki berat hingga 60 ton, sedangkan light battle tank berbobot sekitar 15-20 ton.
Leopard, menurut Purnomo, walaupun berukuran besar, tetap dapat melalui lokasi tanpa infrastruktur, termasuk melalui sungai sedalam empat meter.
DPR Belum Putuskan Pembelian Leopard
Komisi I DPR hingga kini belum bisa mengambil keputusan menolak atau menyetujui rencana pembelian tank Leopard dari Belanda.
Mereka masih menunggu penjelasan lebih tuntas dari pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI), terutama tentang urgensi pembelian itu untuk kondisi geografis dan perkiraan ancaman keamanan di Indonesia.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR, Agus Gumiwang, di Jakarta, Rabu (22/2/2012).
Sebagaimana diberitakan, TNI AD berencana untuk membeli tank Leopard dari Belanda. Namun, hingga kini, DPR belum menyetujuinya dengan berbagai pertimbangan.
Agus Gumiwang menjelaskan, Komisi I DPR masih berpegang pada hasil rapat terakhir dengan Menteri Pertahanan, Panglima TNI, dan Kepala Staf TNI AD pada akhir Januari lalu. Saat itu, diungkapkan bahwa pembelian tank Leopard belum merupakan keputusan final.
Diharapkan, pimpinan TNI menjelaskan rencana itu secara lebih tuntas.
"Kami masih berpegang pada hasil rapat itu. Selama belum ada penjelasan lebih lanjut dari TNI, kami belum bisa ambil keputusan," katanya.
Sumber: KOMPAS
No comments:
Post a Comment