Pada tahun 1987 Soviet meluncurkan kapal induk keempatnya yaitu Baku atau yang kemudian diganti namanya menjadi Admiral Grorshkov dan mampu mengangkut sejumlah pesawat tempur yang bisa terbang secara vertikal seperti Yak-141. Tapi, pada perkembangan berikutnya Admiral Grorshkov yang terganjal program produksi Yak-141 pada tahun 1996 dan ketika kapal induk Admiral Grorshkov menjadi beban perekonomian Rusia akibat runtuhnya sistem komunis dan rampungnya Perang Dingin pemerintah Rusia lalu menawarkan kapal induk multi fungsi tersebut kepada India.
Kebetulan India yang sedang mengupayakan kapal induk ketiga demi penghematan akhirnya memutuskan untuk membeli Gorshkov. Sebelum dioperasikan oleh AL India, Gorshkov di upgrade dengan pemasangan persenjataan terbaru seperti rudal jelajah Yakhont (SS-N-26) ASCM.
Selain dilengkapi dengan perlengkapan persenjataan yang mutakhir, Gorshkov juga dilengkapi pelontar pesawat khusus bagi MiG-29K yang bisa dioperasikan untuk meluncurkan pesawat di andasan pendek. Elevator untuk menaruh yang semula berbobot 20 ton akan ditingkatkan lagi sehingga mampu mengangkut barang berbobot 30 ton. Sementara peralatan navigasi dan alat bantu pendaratan pesawat akan diganti dengan sisitem STOBAR.
Sejumlah perangkat yang dibutuhkan Admiral Grorshkov pun diupgrade. Dek untuk pendaratan pesawat diperpanjang dan diperlebar sehingga mampu menampung pesawat tempur dalam jumlah yang lebih banyak. Pesawat tempur yang bisa diangkut antara lain 22 unit MiG-29K, dua MiG-29KUB dan enam helikopter Ka-28 an Ka-31. Angkatan Laut India sendiri menyiapkan nama bagi Gorskhov yang dioperasikan pada tahun 2013, INS Vikramaditya.
No comments:
Post a Comment