Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro (3 kiri) menyambut kedatangan Sekretaris Pertahanan Amerika Serikat, Leon E Panetta (3 kanan) saat pertemuan bilateral yaitu rangkaian Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM) di Nusa Dua, Bali, Minggu (23/10). Pertemuan tiga hari itu diawali dengan pertemuan tingkat pejabat tinggi (SOM) dan menteri dari 10 negara ASEAN untuk membahas kerjasama negara anggota serta tantangan ke depan. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana/ed/nz/11)
23 Oktober 2011, Nusa Dua, Bali (ANTARA News): Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, dan koleganya, Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Leon Panetta, melakukan pertemuan di sela Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN di Nusa Dua, Bali, Minggu, untuk membahas kerja sama bidang militer.
"Pemerintah Amerika sangat mendukung Indonesia. Kami berdua menyatakan apresiasi atas hubungan bilateral yang meningkat dan akan kami pertahankan," kata Menhan Purnomo dalam koferensi pers.
Purnomo menjelaskan, pemerintah Amerika Serikat menyatakan komitmennya untuk menyediakan berbagai arsenal militer bagi Indonesia.
"Contoh konkret kerja sama ini seperti pesawat F-16 dan Herkules yang tidak hanya dipakai untuk operasi militer, lalu ada beberapa negara yang akan menghibahkan persenjataannya kepada kita dan mereka itu buatan Amerika," jelasnya.
Purnomo menerangkan, pihaknya belum mengetahui jenis dan tipe persenjataan yang akan diberikan kepada Indonesia.
Selain itu, kata Purnomo, pemerintah Amerika Serikat juga mendukung pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN yang akan diwujudkan pada 2015.
"Indonesia juga berencana mengembangkan keamanan maritim karena dua pertiga wilayah Indoneisa adalah lautan," katanya.
Purnomo mengatakan, saat ini Amerika juga sudah membantu dengan pemasangan sistem radar di Selat Malaka, dan akan dikembangkan di selat Sulawesi.
"Amerika juga sudah membantu sistem radar sehingga aksi perompakan menurun drastis. Apalagi ada patroli bersama Malaysia, Singapura, dan Indonesia," imbuhnya.
Terkait terorisme, Purnomo mengatakan, terorisme di Indonesia tidak mempengaruhi rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, November mendatang.
Sumber: ANTARA News
No comments:
Post a Comment