General-purpose bomb (GP Bomb=bom serba guna) adalah bom yang dijatuhkan dari udara yang dimaksudkan sebagai gabungan antara perusakan dari ledakan, penetrasi dan fragmentasi akibat ledakan.
KARAKTERISTIK
Bom serba guna (GP Bomb) menggunakan menggunakan sebuah selongsong logam tebal dengan isi (biasanya TNT, Compotition B, atau Tritonal) sekitar 50% dari total berat bom (Inggris menggunakan istilah “medium case” atau “medium capacity” (MC) untuk bomb semacam ini). GP Bomb adalah senjata yang biasa digunakan untuk pesawat fighter-bomber dan pesawat tempur karena bom ini berguna untuk berbagai jenis taktis dan relatif murah.
GP Bomb biasanya diidentifikasi dari beratnya (misalkan 500 lb, 250 kg). Dalam berbagai kasus ini hanya nominal atau kaliber saja, berat sebenarnya tiap senjata dapat bervariasi tergantung pada “retardation” (penghambatan (ledakan)), penggabungan, bawaan dan sistem kendalinya. Sebagai contoh, berat aktual bom M117 AS secara nominal 750 lb (340 kg), tetapi berat tipikalnya 820 lb (374kg).
Sebagian besar moderin GP Bomb didesain untuk untuk mengurangi daya hambat aerodinamis untuk pesawat pembawanya.
Untuk serangan altitude rendah, ada bahaya bagi pesawat yang dapat terkena efek ledakan bomnya sendiri. Untuk mengatasi masalah ini, GP bomb kadang dilengkapi dengan parasut penghalang ledakan atau sirip khusus yang dapat mengurangi kecepatan turunnya bom agar pesawat mempunyai waktu lebih untuk menghindari efek ledakan.
GP bomb dapat dilengkapi dengan berbagai macam jenis sumbu (hulu ledak?) dan sirip untuk berbagai kegunaan. Sebagai contoh adalah sumbu “daisy cutter” yang digunakan di pesenjataan AS era Perang Vietnam, sebuah desain probe yang diperluas untuk memastikan bom akan terdetonasi ketika terjadi kontak (walaupun dengan daun-daunan), sehingga bom tidak tertimbun di bumi atau lumpur yang mengakibatkan berkurangnya efektivitas bom.
GP Bomb kadang digunakan sebagai hulu ledak untuk amunisi berpengendali yang lebih canggih. Pemakaian berbagai tipe pencari dan sirip yang dikontrol secara elektik hingga pemakaian pengendali laser (laser guided bomb) seperti seri bom Paveway milik AS, bom berkendali elektro-optik dan yang terbaru adalah bom berpengendali GPS (seperti JDAM milik AS).
No comments:
Post a Comment