Saturday, January 1, 2011

Mark 82 bomb

Mark 82 bomb

Mark the 82 (Mk 82) adalah bom GP ber-“drag” rendah tanpa pemandu (dumb bom), yang merupakan bagian dari Seri Mk 80.

Pengembangan dan Penggunaan

Dengan brat nominal 500 lb (227 kg), bom ini adalah bom seri Mk80 terkecil yang sampai saat ini masih digunakan, dan merupakan salah satu bom paling umum yang dipakai di seluruh dunia. Meskipun berat nominal Mk 82 500 lb (227 kg), tetapi pada kenyataannya berat aslinya sangat bervariasi tergantung pada konfigurasinya, dari 510 lb (232 kg) hingga 570 lb (259 kg). Dia memiliki casing baja yang berisi 192 lb (87 kg) dari bahan peledak Tritonal. Mk 82 menawarkan berbagai modifikasi sirip, sekering/hulu ledak, dan retarder untuk berbagai keperluan.

Mk 82 merupakan hululedak untuk bom berpemandu-laser GBU-12 dan JDAM GBU-38.

Saat ini hanya General Dynamics di Garland, Texas yang mendapat sertifikat dari Departemen Pertahanan AS sebagai pembuat bom untuk Angkatan Bersenjata AS.

Mk 82 yang saat ini sedang menjalani desain ulang kecil untuk memenuhi kebutuhan Kongres akan amunisi insensitif.

Varian

• BLU-111/B: Mk-82 yang berisi dengan PBXN-109 (vs H-6); dengan berat 480 lbs. PBXN-109 adalah bahan peledak yang lebih kurang sensitif. BLU-111/B juga merupakan hululedak dari versi A-1 dari Joint Stand-Off Weapon JSOW.

• BLU-111A/B: Digunakan oleh AL AS, BLU-111/B mempunyai lapisan pelindung panas untuk mengurangi kebakaran yang berhubungan dengan panas bahan bakar/mesin pesawat.

• Dirancang BLU-126/B: dibuat atas pemintaan AL AS untuk mengurangi kerusakan kolateral dalam serangan udara. Batas pengiriman dari varian ini akan dimulai selambat-lambatnya Maret 2007. Juga dikenal sebagai Low Collateral Damage Bomb (LCDB). Bom ini adalah BLU-111 dengan bahan peledak yang lebih sedikit. Bahan isi non-eksplosif ditambahkan untuk mempertahankan berat dari BLU-111, sehingga memberikan lintasan turun yang sama ketika dijatuhkan.

• Mark 62 Quickstrike mine: Adalah ranjau laut, yang merupakan konversi dari bom Mk-82.

No comments:

Post a Comment