Salah satu pesawat andalan Uni Soviet dalam Perang Dunia II adalah Lavochkin La-7. Pesawat ini mampu mengimbangi pesawat-pesawat Angkatan Udara Jerman, namun memiliki kelemahan utama karena struktur rangka pesawat ini banyak yang terbuat dari kayu. Oleh karena itu maka Lavochkin mencoba untuk membuat pesawat tempur seperti La-7 namun dengan struktur rangka pesawat dari logam. Hasil pengembangan Lavochkin tersebut kemudian menghasilkan prototype pesawat tempur La-126 yang berhasil melakukan first flight pada tahun 1944 namun tidak memasuki tahap produksi karena pihak militer Uni Soviet menilai kemampuan pesawat tersebut tidak lebih baik dari La-7.
Walaupun gagal diproduksi, namun Lavochkin tetap mengembangkan dan memperbaiki rancangan pesawat tempur tersebut. Setelah Perang Dunia II berakhir dan dunia memasuki perang dingin, maka pihak militer Uni Soviet berubah pikiran. Lavochkin kemudian mengembangkan pesawat tempur dengan berdasarkan prototype La-126 yang kemudian menghasilkan pesawat tempur La-9. La-9 berhasil melakukan first flight pada tahun 1946 dan tidak lama kemudian mulai digunakan oleh satuan-satuan tempur Angkatan Udara Uni Soviet. Pesawat tempur ini diproduksi dari tahun 1946 sampai dengan tahun 1948 dengan jumlah produksi mencapai 1.559 unit dalam berbagai varian, salah satunya adalah varian latih La-9UTI. Selain Uni Soviet, La-9 juga digunakan oleh Angkatan Udara Rumania, Korea Utara, dan RRC.
La-9 milik RRC dan Korea Utara ikut digunakan dalam Perang Korea
Specifications (La-9)
Crew : 2
Powerplant : 1 x 1,850 hp Shvetsov ASh-82FN piston engine
Length : 8.63m
Wingspan : 9.80m
Height : 3.56m
Weight empty : 2,638 kg
Maximum take-off weight : 3,676 kg
Maximum speed : 690 km/h
Range : 1,735 km
Service ceiling : 10,800m
Armament : 4 x 23mm NS-23 cannons
No comments:
Post a Comment