India, Minggu, mengatakan telah menyelesaikan uji coba penerbangan perdana sebuah pesawat mata-mata tak berawak bikinan sendiri, yang telah dikembangkan sebagai bagian dari upaya negara itu untuk mengurangi impor peralatan militer.
"Pesawat itu terbang dalam cara yang tepat seperti yang direncanakan, mencapai ketinggian 3.000 kaki (900 meter), tetap terbang selama 30 menit dan merampungkan semua persyaratan misinya," kata juru bicara Organisasi Riset dan Pengembangan Pertahanan, Ravi Kumar Gupta, dibuat mengenai penerbangan hari Sabtu itu.
Menurut beberapa pejabat, pesawat mata-mata itu, yang dinamai Rustom, Rustom yang artinya prajurit, UAV ini Dilengkapi dengan kamera dan senjata, Rustom dibangun untuk memata-matai pejuang musuh. memiliki waktu penerbangan maksimal 15 jam dan merupakan prototipe yang militer ingin kembangkan ke model yang lebih maju.
Israel, yang tahun 2005 menandatangani perjanjian senilai 220 juta dollar AS (sekitar Rp 1,96 triliun) untuk menjual 50 pesawat mata-mata tak berawak kepada India, tetap salah satu pemasok terbesar pesawat mata-mata ke negara itu. India telah mempercepat usaha untuk memperoleh peralatan militer, termasuk dengan pembelian pesawat mata-mata, sejak serangan di Mumbai tahun 2008 oleh sejumlah gerilyawan yang telah menyebabkan 166 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka.
Amerika Serikat secara tetap menggunakan pesawat mata-mata yang ditempatkan di pangkalan di Afganistan untuk menyerang gerilyawan Taliban dan pejuang terkait Al Qaeda di wilayah suku di bagian barat laut Pakistan.
No comments:
Post a Comment