Monday, October 17, 2011

Tim Medis TNI AL Evakuasi Korban “Kebakaran” Kapal Selam


14 Oktober 2011, Surabaya (Koarmatim): Tim medis TNI Angkatan Laut berhasil mengevakuasi korban “kebakaran” dari kapal selam yang sedang berlayar di sekitar perairan Selat Madura Jum’at (14/09). Sedikitnya ada tiga buah sekoci karet dan satu buah helikopter yang digunakan tim medis dan regu penolong Search And Rescue (SAR) untuk mengevakuasi para korban yang terjebak di dalam KRI Cakra-401. Tim medis dan regu penolong menggunakan jalur laut dan udara guna mempercepat proses evakuasi korban kebakaran di kapal selam tersebut.

Kebakaran yang terjadi di ruang dapur KRI Cakra tersebut mengakibatkan satu orang personel mengalami luka bakar pada wajah, perut, tangan dan mengalami patah tulang paha kanan. Selain itu juga didapatkan seorang personel mengalami trauma dengan luka robek pada tangan. Salah seorang Tim Pemadam Kebakaran (PEK) KRI Cakra yang berusaha memadamkan api saat kejadian itu mengalami luka bakar diwajah (diduga mengalami smoke inhalation) dan satu orang mengalami luka robek besar di daerah bahu kanan.

Korban yang mengalami luka cukup serius mendapat prioritas dan segera dievakuasi menggunakan helikopter Bolcow dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda Surabaya. Tim Evakuasi Medis Udara (EMU) berusaha keras mengevakuasi korban yang berada di kapal selam itu melalui pintu darurat (coning tower) menggunakan tandu Neil Robertson (NR) kemudian membawa korban dengan heli menuju Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) dr. Ramelan Surabaya. Sedangkan korban lainya dibawa menuju KRI Surabaya-591.

Kejadian itu merupakan rangkaian skenario Latihan Kesehatan Tingkat 3 tahun 2011 yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Diskes) Koarmatim guna meningkatkan pemahaman tentang korban akibat kebakaran didalam pola dukungan kesehatan pada operasi amfibi. Tujuan dari diselenggarakannya latihan kesehatan ini agar dukungan dan pelayanan kesehatan bagi prajurit Diskes Koarmatim pada setiap kegiatan operasi dan latihan dapat terlaksana secara efektif, efisien dan optimal.

Sumber: Koarmatim

No comments:

Post a Comment