Menjelang akhir tahun 1930-an, heavy tank yang dimiliki oleh Perancis adalah Char B1. Kelemahan utama tank ini adalah persenjataan utama berupa meriam kaliber 75mm yang memiliki elevasi terbatas sehingga pada tahun 1938 dimulai proyek untuk membuat heavy tank baru ARL-40. Namun heavy tank baru ini tidak sempat memasuki tahap produksi karena pada tahun 1940 Perancis dikuasai oleh Jerman.
Selama masa pendudukan Jerman, Perancis tetap melakukan pengembangan tank tersebut secara rahasia dan ketika Perancis berhasil bebas dari pendudukan Jerman pada tahun 1944 maka proyek heavy tank tersebut kembali dilanjutkan. Namun ternyata desain tank tersebut sudah sangat ketinggalan jaman mengingat pada awalnya proyek tersebut dimulai pada akhir tahun 1930-an, sementara teknologi tank dan kendaraan lapis baja sudah berkembang dengan pesat pada pertengahan Perang Dunia II.
Pada awal tahun 1945 militer Perancis menyatakan bahwa spesifikasi tank ARL-40 sudah tidak memadai lagi untuk memenuhi kebutuhan pasukan tank Perancis. Pihak militer Perancis bahkan menyebutkan bahwa membuat tank dengan spesifikasi sesuai dengan desain ARL-40 adalah sia-sia belaka, mengingat tank tersebut didesain pada akhir tahun 1930-an. Berdasarkan permintaan militer Perancis inilah maka kemudian dirancang sebuat proyek heavy tank baru yang memiliki kemampuan di atas ARL-40. Heavy tank tersebut adalah ARL-44.
Walaupun demikian, tank ARL-44 pada dasarnya masih menggunakan teknologi tank Perancis pada akhir tahun 1930-an. ARL-44 masih menggunakan suspensi yang sama dengan tank Char B1, hanya saja ARL-44 memiliki lapisan baja sampai setebal 120mm dan dipersenjatai dengan meriam DCA45 kaliber 90mm (yang merupakan pengembangan dari meriam anti serangan udara yang biasa digunakan pada kapal-kapal perang Angkatan Laut Perancis). Hal ini dikarenakan militer Perancis meminta tank itu untuk segera diproduksi, sementara industri tank Perancis masih belum pulih akibat masa pendudukan Jerman.
Pada awalnya direncanakan untuk membuat sebanyak 300 unit tan ARL-44, namun pada akhirnya hanya sekitar 60 unit diproduksi pada tahun 1946-1950. ARL-44 dikenal memiliki banyak masalah pada masa opersionalnya. Hal ini tidak mengherankan karena sebetulnya tank ini dibuat secara terburu-buru dan walaupun ketika memasuki tahap produksi bisa dikatakan Perancis sudah tidak membutuhkan lagi heavy tank, namun tank ini tetap dibuat secara terbatas. Salah satu alasan ARL-44 tetap diproduksi adalah untuk membangkitkan semangat nasional masyarakat Perancis yang sedang kembali membangun negara mereka usai Perang Dunia II.
ARL-44 hanya digunakan oleh pasukan Perancis sampai tahun 1953 karena pada tahun tersebut Perancis menerima tank M47 Patton dalam jumlah besar sebagai bagian dari bantuan militer AS.
Specification
Crew : 5
Armament :
Main : 1 x 90mm gun
Co-axial : 1 x 7.5mm machine gun
Bow : 1 x 7.5 mm machine gun
Combat weight : 48,000 kg
Length : 10.52 m
Width : 3.40 m
Height : 3.20 m
Powerpack : 575 hp Maybach HL230 petrol engine
Maximum road speed : 35.75 km/h
Range : 150 km
No comments:
Post a Comment