Buccaneer adalah low level strike aircraft yang dioperasikan oleh Angkatan Laut dan Angkatan Udara Inggris dari tahun 1962 sampai dengan tahun 1994. Pesawat yang memiliki kemampuan untuk membawa persenjataan nuklir ini adalah buatan Blakcburn Aircraft Limiterd yang pada tahun 1960 menjadi bagian dari Hawker Siddeley. Oleh karena itu maka Blackburn Buccaneer juga dikenal sebagai Hawker Siddeley Buccaneer.
Sejarah Buccaneer berawal ketika pada tahun 1950-an Angkatan Laut Uni Soviet meluncurkan kapal penjelajah kelas Sverdlov.
Kapal perang kelas Sverdlov ini dikenal cepat dan memiliki persenjataan yang cukup lengkap sehingga dianggap merupakan ancaman bagi jalur perdagangan Inggris di samudera Atlantik. Untuk menghadapi ancaman kapal penjelajah ini Angkatan Laut Inggris memutuskan tidak akan membuat kapal perang baru, melainkan akan menghadapinya dengan pesawat tempur baru yang bisa membawa persenjataan konvensional atau bom nuklir. Pesawat tersebut akan dioperasikan dari atas kapal induk dengan memiliki kemampuan high speed and low level strike. Spesifikasi pesawat tempur baru tersebut diumumkan pada tahun 1952 dan tender pesawat tempur tersebut dimenangkan oleh Blackburn pada tahun 1955 dengan rancangan Projetc B-103 yang kemudian diberi nama Buccaneer.
Prototype Buccaneer terbang pertama kali pada tanggal 30 April 1958 dan mulai digunakan secara operasional oleh Angkatan Laut Inggris pada tahun 1962. Blakcburn sendiri pernah menawarkan Buccaneer sebagai pengganti pesawat pembom ringan English Electric Canberra kepada Angkatan Udara Inggris, namun ditolak karena pada saat itu RAF sedang mengembangkan pesawat serang TSR-2. Namun pembatalan program TSR-2 dan gagalnya pembelian F-111K dari Amerika Serikat akhirnya mengakibatkan RAF juga ikut menggunakan Buccaneer sejak tahun 1968. Selain Angkatan Laut dan Angkatan Udara Inggris, Buccaneer juga digunakan oleh Angkatan Udara Afrika Selatan yang mengoperasikan pesawat ini sejak tahun 1965
Angkatan Laut Inggris mengoperasikan Buccaneer dari atas kapal induk dan Buccaneer milik AL Inggris dipensiunkan pada tahun 1978, seiring dengan dipensiunkannya kapal induk HMS Ark Royal. Buccaneer milik Angkatan Laut Inggris kemudian ditransfer kepada RAF. Walaupun sejak tahun 1983 RAF sudah mulai mengoperasikan Panavia Tornado, namun Buccaneer tetap dipertahankan dan masih dipergunakan oleh RAF dalam Perang Teluk tahun 1991. Buccaneer milik RAF sendiri akhirnya dipensiunkan pada tahun 1994. Sementara Buccaneer milik Afrika Selatan sempat digunakan dalam
Specifications (Buccaneer S.2)
Crew : 2
Powerplant : 2 x 49 kN Rolls-Royce Spey Mk.101 turbofan engines
Length : 19.33m
Wingspan : 13.41m
Height : 4.97m
Weight empty : 14,000 kg
Loaded weight : 28,000 kg
Maximum speed : 1,074 km/h
No comments:
Post a Comment