Pada tahun 1945 Angkatan Laut AS mengumumkan bahwa mereka membutuhkan sebuah pesawat jet tempur berbasis di kapal yang dilengkapi radar sehingga dapat dioperasikan sebagai night fighter. Memenuhi kebutuhan US Navy tersebut, maka pabrikan Douglas kemudian membuat F3D Skyknight yang terbang pertama kali pada tanggal 23 Maret 1948 dan akhirnya diproduksi sebanyak 265 unit.
Mulai dioperasikan Angkatan Laut dan Korps Marinir AS pada tahun 1951, F3D Skyknight dilengkapi sistem radar AN/APQ-35 buatan Westinghouse. Sistem radar tersebut terdiri dari search radar tipe AN/APS-21, fire control radar tipe AN/APG-26, serta tail warning radar tipe APS-28. Karena sistem radar yang cukup rumit itulah maka F3D diawaki dua orang : pilot dan operator radar. Sebagai persenjataan utama, F3D dipersenjatai dengan empat pucuk kanon kaliber 20mm. Selain itu terdapat pula cantelan senjata di sayap pesawat yang dapat membawa bom sampai seberat 1.816 kg.
F3D tediri dari dua varian utaman, F3D-1 dan F3D-2. F3D-1 tidak digunakan di medan tempur dan lebih banyak digunakan untuk melatih awak F3D. Sementara varian F3D-2 (yang dilengkapi dengan sistem radar AN/APQ-36) banyak digunakan dalam Perang Korea sebagai night fighter atau melaksanakan misi-misi serangan darat pada malam hari ke posisi pasukan komunis. Selama Perang Korea tercatat enam pesawat musuh yang berhasil ditembak jatuh oleh F3D (satu Polikarpov Po-2 dan lima MiG-15) tanpa kehilangan satu pesawat pun.
Setelah Perang Korea, F3D banyak digunakan sebagai sarana untuk pengujian rudal udara ke udara AIM-7 Sparrow. F3D bahkan bisa dikatakan merupakan pesawat tempur Angkatan Laut AS pertama yang dipersenjatai dengan rudal tersebut. Sebanyak 38 unit F3D kemudian dikonversi menjadi pesawat pembawa rudal (12 unit F3D-1 menjadi F3DM-1 dan 26 unit F3D-2 menjadi F3DM-2). Sejumlah F3D-2 juga kemudian dikonversi menjadi pesawat tempur elektronik F3D-2Q dan pesawat latih F3D-2T.
Pada tahun 1962 kode F3D diubah menjadi F-10, sebagai hasil dari standarisasi sistem penamaaan pesawaat militer oleh Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS. F3D-1 pun berubah nama menjadi F-10A dan F3D-2 menjadi F-10B, sementara F3D-2Q menjadi EF-10B. EF-10B kemudian ikut ditugaskan dalam Perang Vietnam sampai dengan tahun 1969 dan menjadi satu-satunya jet tempur AS era Perang Korea yang masih digunakan dalam Perang Vietnam.
Seluruh F3D milik Angkatan Laut dan Korps Marinir AS dipensiunkan pada tahun 1970.
Specifications (F3D-2)
Crew : 2
Powerplant : 2 x 15kN / 3,400 lb-thrust Westinghouse J33-WE-36 turbojet engines
Length : 13.85m
Wingspan : 15.24m
Height : 4.90m
Weight empty : 6,813 kg
Maximum take-off weight : 12,151 kg
Maximum speed : 852 km/h
Range : 2,212 km
Service ceiling : 11,200m
Armament : 4 x 20mm cannons and up to 1,816 kg of bombs
No comments:
Post a Comment