Helikopter latih jenis Bell-47G Soloy dengan nomor penerbangan H4712 milik Skadron Udara 7 Lanud Suryadarma, Kalijati, Jawa Barat, yang jatuh di ladang tebu Desa Wanasari, Subang, Selasa (11/3), telah memperkuat TNI AU sejak awal Juli 1978 sebagai bentuk hibah pemerintah Australia.
Heli latih dual seater (kursi ganda) tersebut seharusnya sudah digantikan oleh helikopter EC-120 B Colibri yang memperkuat Skadron Udara 7 tahun 2001.
Sesuai dengan ide pembeliannya, Colibri akan menggantikan peran heli latih gaek Bell 47G Soloy. Lalu bagaimana nasib Soloy, yang katanya, secara perlahan akan dipensiunkan?
EC-120B TNI Angkatan Darat (photo : Cakrabyuha-Angkasa Readers)
Soal ini, para penerbang di Skadron 7 tengah mengupayakan peninjauan kembali dari pimpinan TNI AU untuk mempertahankan Soloy sebagai heli latih. "Kami mengusulkan, kalau bisa Soloy dipakai sebagai heli latih dasar dan Colibri untuk latih lanjut," jelas seorang penerbang seperti dikutip angkasa-online.com (27/8/2002). Kalau ide ini diterima, berarti di Skadron 7 akan ada dua tingkat pelatihan, sebagaimana halnya diterapkan Sekolah Penerbang (Sekbang), Yogyakarta.
Kekhawatiran penerbang skadron ini sepertinya tidak lepas dari lompatan teknologi Colibri yang sangat tinggi, yang nantinya akan berujung kepada faktor keselamatan terbang, tulis angkasa-online.com. Dapat dibayangkan, seorang perwira muda jebolan Sekbang yang selama ini hanya terbang fix wing, tiba-tiba harus duduk di kokpit helikopter berteknologi paling akhir (latest technologies).
Kekhawatiran itu adalah masalah bagaimana penerbang yang biasanya menerbangkan pesawat kuno langsung memegang mesin canggih. Namun kekhawatiran lain yang muncul adalah pada usia pesawat itu. Masih mungkinkah heli tua ini dipakai meski hanya untuk latihan? Perisitwa tewasnya Lettu Engky Saputra Jaya dalam kecelakaan helikopter mungil itubersama mekanik Prada Ridi W yang menderita luka mungkin bisa jadi pertimbangan.
Bell 47 sendiri adalah helikopter pertama yang digunakan untuk keperluan sipil, pada 8 Maret 1946. Heli ini dirancang oleh Arthur M. Young, yang bergabung dengan Bell Helicopter tahun 1941. Lebih dari 5.600 diproduksi hingga 1974.
Helikopter Bell 47 masuk dinas militer AS akhir 1946,dalam berbagai versi. Dalam perang Korea (1950-1953) heli ini juga memperkuat pasukan AS.
Menurut catatan angkasa-online.com helikopter latih Bell-47G Soloy Skadron Udara 7 juga pernah jatuh di Pabuaran, Subang pada 27 Agustus 2002 sekitar pukul 16.00 WIB. Seorang krunya atas nama Letnan Satu Yudi dikabarkan tewas dalam kecelakaan tersebut.
Karakteristik umum:
-Awak: 1 atau 2
-Kapasitas: 1 penumpang
-Panjang: 9,63 m
-Diameter rotor: 11,32 m
-Tinggi: 2,83 m
-Berat kosong: 858 kg
-Berat take off maksimum 1.340 kg
-Mesin: 1× Lycoming TVO-435-F1A flat, six-cylinder, reciprocating engine, 280 hp (210 kW)
-Kecepatan maksimum: 169 km/jam
-Kecepatan jelajah: 135 km/jam
-Jangkauan: 395 km
-Kemampuan menanjak: 4,37 meter/detik
No comments:
Post a Comment