Betul, keris yang satu ini bukan senjata tajam yang diselipkan di punggung dan biasa kita lihat di acara ketoprak. Keris yang ini telah menjelma menjadi sebuah submachine gun.
Memperkenalkan Kriss SMG calibre .45 buatan TDI vektor Amerika. Yup betul, Kriss merupakan ejaan bule untuk Keris, senjata tradisional asli Indonesia. SMG menjadi singkatan dari submachine gun, sedang calibre 0.45 adalah ukuran amunisi dari senapan mungil ini.
Disebut ’submachine gun’ karena Kriss bisa diatur untuk memberondong peluru layaknya senapan serbu namun hanya menggunakan peluru berukuran kecil yang umumnya seukuran peluru pistol. Ringkasnya, ’submachine gun’ adalah senapan serbu berukuran mini dengan peluru mini.
Submachine gun efektif digunakan untuk pertempuran jarak dekat dan ditempat-tempat sempit semacam gedung atau perkotaan padat. Sebagai informasi, submachine gun paling populer saat ini tak lain tak bukan adalah MP5 buatan Heckler and Koch.
Kelebihan Kriss dibanding senapan lain ada pada teknologi Super V atau Vector System. Pabrikan Kriss mengklaim dengan teknologi ini hentakan (recoil) senapan dapat dikurangi hingga 60%. Semakin kecil hentakan maka keakuratan dapat ditingkatkan, apalagi jika senapan diset pada ‘full automatic mode’.
Hentakan (recoil) pada senapan konvensional umumnya akan mengarah ke belakang, menghentak langsung bahu penembak. Hentakan ini cenderung membuat posisi penembak jadi ikut terdorong ke belakang. Dorongan ini yang kemudian menurunkan tingkat akurasi.
Untuk menyiasati masalah ini, Kriss dirancang mampu menyerap dan menyalurkan tenaga recoil ke arah bawah hingga hentakan dapat dikurangi. Hasilnya, pengguna jadi memiliki kontrol lebih baik dan akurasi pun jadi meningkat.
Mungkin karena mengakomodasi mekanisme baru ini, bentuk Kriss jadi tidak lazim. Desain Kriss jadi berbeda jika dibanding senapan pada umumnya.
No comments:
Post a Comment