Apakah yang akan dihasilkan dari perang di Eropa pada 1940 jika potensi Proyek 1065 milik Messerschmitt di perhatikan oleh otoritas tinggi? Jika program pesawat turbo-jet ini menghasilkan pesawat yang dapat beroperasi lebih cepat, apakah Luftwaffe akan memenangkan PD II?
Sayangnya jawabannya tidak jelas dan tidak ada ruang diskusi lagi. Tetapi dapat pasti dikatakan bahwa Me 262 (P.1065) adalah pesawat turbojet pertama di dunia yang beroperasi dan diresmikan, di Juvincourt, Perancis 10 Juli 1944. Akan tetapi karena kurang matangnya perencanaan peluncuran pesawat ini dan taktik yang kurang memadai untuk memanfaatkan keuntungan kecepatan pesawat, ditambah kekacauan di Jerman dan kurangnya suplay bahan bakar, membuat pesawat ini tidak memberikan peran yang maksimal di PD II.
Desain P.1065 dimulai pada awal 1938 ketika Reichsluftfahrtministerium meminta Messerschmitt untuk mendesain pesawat tempur mesin ganda yang dapat menggunakan mesin turbojet baru yang dikembangkan oleh Jerman. Setelah inspeksi, tiga purwarupa dipesan pada 1 Juni 1940. Tetapi karena mesin yang akan digunakan Me 262 belum dikembangkan secara cukup, purwarupa pertama terbang dengan mesin piston. Pada 18 Juli 1942, penerbangan pertama dengan menggunakan mesin turbo jet (keseluruhan) dilakukan. Heinkel 280 yang tidak jadi diproduksi terbang sebelum Me-262 pada 2 April 1941, sehingga penjadi penerbangan pertama di dunia yang menggunakan mesin jet ganda (kembar).
Pada konstruksi kulit besi (full) konvensional, sayapnya tertekuk ke belakang. Mesinnya terpasang di antara sayap yang menghasilkan struktur bodi pesawat yang kompleks dan roda pendaratannya dapat dimasukkan. Pada Purwarupa kelima, roda pendaratan hidungnya tidak dapat dimasukkan, da purwarupa keenam menjadi pesawat yang mempunyai roda pendaratan “tricycle” pertama yang dapat dimasukkan (ketika terbang).
Versi utama pertama pesawat ini adalah interseptor Me 262A-1a Schwalbe (Swallow), yang dipersenjatai dengan empat meriam 30mm MK 108 yang terpasang di hidung pesawat. Versi ini mempunyai dua mesin turbo jet 8-stage axial-flow 8.825kN Junkers Jumo 109-004B-1. Beberapa pesawat versi ini diproduksi dengan persenjataan yang berbeda.
Versi utama yang lain adalah bomber Me 262A-2a Sturmvogel (Stormbird). Versi ini diproduksi karena keputusan Adolf Hitler yang akhirnya justru menghambat produksi secara keseluruhan. Persenjataan versi ini dipersenjatai dengan MK 108 standar, satu bom 1.000 kg dan dua bom 500kg atau 250 kg. Selain kedua versi ini ada beberapa versi lain, terutama untuk fungsi pengintaian bersenjata atau tidak bersenjata.
Specification:
MODEL: Me-262A-1a
CREW: 1
ENGINE: 2 x Junkers Jumo 004B-1/-2/-3, 8.82kN
WEIGHTS:
Take-off weight: 6400 kg or 14110 lb
Empty weight: 3800 kg or 8378 lb
DIMENSIONS:
Wingspan: 12.48 m or 40 ft 11 in
Length: 10.6 m or 34 ft 9 in
Height: 3.84 m or 12 ft 7 in
Wing area: 21.7 m[sup]2[/sup] or 233.58 sq ft
PERFORMANCE:
Max. speed: 870 km/h or 541 mph
Ceiling: 11450 m or 37550 ft
Range: 1050 km or 652 miles
ARMAMENT: 4 x 30mm cannons
No comments:
Post a Comment